Kepalsuan

Aku harus berpura-pura tersenyum saat melihatnya.. berpura-pura tersenyum saat melihat semua orang yang kukenal.
Aku harus berpura-pura tertawa di depan mereka..
Aku harus berpura-pura melihatnya.. betapapun aku ingin mengabaikannya.
Aku harus berpura-pura mendengarkannya, bahkan sekalipun aku tak ingin mendengar suaranya..
Aku harus berpura-pura baik kepada mereka..
Aku harus berpura-pura ....
Sungguh, sejak kapan aku menjadi seperti ini?
Demi apa aku menjadi seperti ini?
Sampai kapan aku menjadi seperti ini?
Hidup hanya penuh dengan kepalsuan belaka.
 Berpura-pura baik di depan mereka semua.
Sungguh, hati ini ingin menunjukkan yang sesungguhnya.
Sungguh, aku ingin mereka tahu aku seperti apa.
Hanya berharap mereka bahagia?????
Tanpa memikirkan diri sendiri yang jatuh, sakit, dan terluka.
Sungguh, apa yang telah aku lakukan selama ini?
Berpikir untuk menyenangkan hati mereka..
Aku bodoh,
Bagaimana aku bisa menghentikan semua kepalsuan ini?
Bagaimana aku bisa kembali seperti dulu..?

Untuk Apa?

Untuk apa hdiup?
Jika tujuan hidup sudah tiada.
Untuk apa bergembira?
Jika hati tak mampu memendam duka.
Untuk apa tersenyum?
Jika wajah tak mampu menyembunyikan kesedihan.
Untuk apa semua yang ku lakukan?
Jika semua hanya kau anggap sia-sia belaka.
Untuk apa semua hal yang aku berikan?
Jika semua itu kau anggap tak pernah ada.
Untuk apa?
Untuk apa semuanya?
Jika akan menghilang ......
Jika hanya akan kau hapus .....
Jika hanya akan kau lupakan .....
Untuk apa???

Bertahan

Tahan saja. Tahan.
Hanya bertahan.
Diam.
Dian saja.
Hanya diam.
Terserah mereka.
Terserah mereka mengatakan apa.
Terserah mereka melakukan apa.
Biarkan mereka.
Abaikan mereka.
Jika sudah tidak kuat, maka Lepaskan.
Lepaskan semua amarah.
Lepaskan semua beban yang menghimpit dada.
Lepaskan mereka yang membuat sakit hati.
Lepaskan mereka ......
Tidak akan ada guna, hidup hanya bertahan.
Jika seperti ini, hidup hanya akan hancur.
Lepaskan semua...
Lepaskan semuanya....
Lepaskan.
Jangan pernah mencoba untuk bertahan lagi.
Jangan bertahan ....

Diam

Aku hanya bisa diam.
Kata orang diam itu emas.
Kata orang diam itu membawa bencana.
Kata orang diam itu "ya".
Diam.
Karena aku tak mampu berbicara sesuatu apapun.
Diam.
Apa aku salah jika aku selalu diam?
Apakah seseorang harus selalu berbicara?
Ketika ia tak akan mampu untuk mengucapkan sepatah kata pun.
Diam.
Jika berbicara akan menyakitkan hati.
Diam.
Jika berbicara hanya akan membawa masalah.
Diam.
Jika berbicara hanya .......
Diamlah!

Hidup

Apa yang membuat kita tetap ingin melanjutkan hidup?
Apa yang kita perjuangkan disaat kita ingin hidup?
Apa yang kita harapkan ketika kita masih hidup?
Apa yang ingin kita lakukan ketika kita masih hidup?
Banyak hal yang membuatku ingin tetap hidup.
Hal utama adalah Ibu.
Ibu yang (mungkin) menanti keadatangannku.
Ibu yang merawat ku ketika aku masih di rahim dan lahir di dunia.
Ibu yang mengandungku sembilan bulan.
Ibu yang payah menggendongku sampai aku bisa berjalan sendiri.
Ibu yang selalu menyayang dan mengasihiku.
Satu hal tentang Ibu,, tidak akan pernah habis aku bicarakan.

Selain Ibu adalah bapak.
Bapak yang membiayai semua kebutuhan dan keperluanku.
Bapak yang selalu marah ketika aku berbuat kesalahan.
Bapak yang selalu bercerita tentang pengalaman masa-masa mudanya.
Bapak yang selalu memberikan pengarahan jalan kehidupanku.
Bapak yang selalu ......

Hal yang membuatku ingin tetap hidup.
Sahabat.
Memiliki sahabat.
Sahabat baik yang selalu mendukungku bagaimanapun situasiku.
Sahabat yang selalu ikut menangis saat aku sedih dan butuh pundaknya.
Sahabat yang selalu berbagi kesenangan dan senyuman.
Sahabat yang selalu berbagi apapun tentang rasa.
Sahabat yang .........
Aku mengingatmu.

Hal selanjutnya yang membuatku untuk tetap hidup adalah rasa syukur.
Betapa indah dunia yang IA ciptakan untukku.
Betapa indah makhluk yang IA ciptakan di dunia.
Betapa indah ......
Aku tak akan pernah bisa untuk megatakan semua hal0hal indah yang IA ciptakan di bumi ini.
Rasa syukur ini tak akan pernah habis.
Betapa IA selalu mengerti,, Rasa Syukur ini tak akan pernah putus.

Hal selanjutnya adalah seseorang yang aku cintai.
Seseorang yang telah IA jodohkan kepadaku (nanti).
Seseorang yang mana aku perjuangkan.
Seseorang yang membuatku untuk selalu menjaga hati.
Seseorang yang membuatku untuk selalu menjaga harga diri.
Seseorang yang akan datang dalam hidupku.
Seseorang yang ......

Hal selanjutnya adalah ......

Harapan

Apa yang selalu diharapkan orang?
Ketika ia mencintai seseorang, pastilah ia akan berharap bahwa orang tersebut juga mencintainya.
Ketika ia melamar pekerjaan, pastilah ia akan berharap bahwa ia akan diterima.
Ketika ia sakit, pastilah ia akan berharap akan sembuh.
Ketika ia marah, pastilah ia akan berharap menahan amarahnya.
Ketika ia sedih ingin menangis, pastilah ia akan berharap bahwa air matanya tak akan jatuh dilihat orang.
Ketika ia rindu, pastilah ia akan berharap bahwa seseorang yang ia rindukan akan ia temui.
Ketika ia ....

Itu yang aku harapkan. Itu bukan perwakilan dari orang lain. Itu bukan kata hati orang lain. Itu bukan (mungkin) apa yang diharapkan orang lain. Aku tak tahu apa yang diharapkan orang lain ketika ia mencintai, ketika ia sakit, ketika ia rindu, ketika ia marah, ketika ia sedih. Aku tak tahu. Dan aku tak mau tahu.